Minggu, 28 April 2013

Tepe Fitokimia 2


TP KLTP
1.    Jelaskan mekanisme isolasi pada KLTP (gunakan ilustrasi) :
Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi berkerja berdasarkan prinsip ini. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda
2.    Apa keuntungan dan kerugian KLTP, jelaskan !
keuntungan :
Salah satu pemisahan yang memerlukan pembiayaan paling murah dan memakai peralatan paling dasar adalah kromatografi lapis tipis preparatif.
Kerugian:
Ketebalan dari lempeng menyebabkan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama dibadingkan dengan KLT pada umumnya
3.    dasar pertimbangan penggunaan KLTP :
Pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT), zat penjerap merupakan lapisan tipis serbuk halus yang dilapiskan pada lempeng kaca, plastik ataulogam secara merata. Dengan memakai KLT, pemisahan senyawa yang amat berbeda seperti senyawa organik alam dan senyawa organik sintetik, kompleks anorganik-anorganik dan bahan ion anorganik dapat dilakukan beberapa menit dengan alat yang harganya tidak terlalu mahal
4.    Apa yang dilakukan apabila pita tidak tampak setelah penyinaran dengan sinar UV ?
hal2 yg dilakukan bila pita tidak tampak yaitu:
• Menyemprot dengan air (misalnya saonin)
• Menggunakan chamber iodine
• Menutup pelat dengan sepotong kaca meyemprot salah satu sisi dengan pereaksi semprot
• Menambahkan senyawa pembanding
5.    Apa yang dimaksud dengan proses kromogenik !
proses kromogenik adalah suatu proses pengidentifikasian warna noda yang berflorosensi, seperti alfa-glukosidase yang berpendar jika terkena dengan cahaya.
6.    TP tambahan Pereaksi semprot yg biasa digunakan
1. Lieberman Burchard
2. Vanilin H2SO4
3. Sitroborat
4. Dragendrof
5. FeCl3
6. H2SO4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Trigliserida


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Maksud Praktikum
Untuk melakukan pemeriksaan trigliserida secara fotometer dengan menggunakan gliserol-3-fosfat-oksidasi (GPO) dan enzim lipoprotein lipase (LPL) dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm.
B.   Tujuan Praktikum
Untuk menentukan dan mengetahui kondisi kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab penyakit-penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm.
C.   Prinsip Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara pemeriksaan dan menentukan kadar trigliserida (kolesterol) secara enzimatis dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL) dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm.


BAB II
TINJAUAN  PUSTAKA
  1. Diskripsi data klinis
Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia (Graha; 2010).
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan dibagi menjadi beberapa yaitu : LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Totalkolesterol dan Trigliserida. LDL merupakan kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya.HDL merupakan kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya kolesterol ini akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu. (Sitti, 2011).
LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Sebaliknya HDL (kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.Kadar kolesterol HDL diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah akan semakin baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di bawah 200. Sedangkan Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ditemukan di dalam makan seperti daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh. Kadar Trigliserida paling baik adalah di bawah 150 (Sitti, 2010).
Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air (Ganiswara, 2000).
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka akan terjadi peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoproteinemia (Joyce, 1997).
Masukan alcohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida serum (Joyce, 1997).
Trigliserida (atau triglycerides) merupakan salah satu jenis lemak yang diperiksa dalam uji profil lipid. Trigliserida berasal dari dua sumber utama; yaitu makanan dan produksi dari dalam tubuh kita sendiri. Makan dalam jumlah besar menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori yang masuk sebagai trigliserida. Adapun trigliserida ini merupakan bentuk cadangan makanan yang berperan sebagai sumber energi endogen terpenting (www.trigliseridaURL.com).
Trigliserida diapaki dalam tubuh terutama untuk menyediakan energy berbagai proses metabolic, suatu fungsi yang hamper sama dengan fungsi karbohidrat. Akan tetapi, beberapa lipid terutama kolesterol, fosfolipid dan sejumlah kecil trigliserida, dipakai untuk membentuk semua membrane sel dan untuk melakukan fungsi sel-sel yang lain (Guyton, 2003).
Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon (www.planetblo.com).
Biosintesis trigliserida secara singkat terlebih dahulu asam lemak diaktifkan menjadil asil-KoA oleh enzim asil-KoA sintase, memerlukan ATP dan KoA. Dua molekul asil-KoA dengan gliserol 3-fosfat yang dikatalisis enzim gliserol 3 fosfat asiltransferase kemudian enzim 1-asilgliserol-3-fosfatasiltransferase akan membentuk trigliserida (www.planetblo.com).
Adapun tahapan reaksi bisosintesis trigliserida, sebagai berikut  (www.planetblo.com) :
a.    Pembentukan gliserofosfat, baik dari gliserol (reaksi 1) maupun dari dihidroksi aseton fosfat (reaksi 2).
Reaksi 1 : Berlangsing dalam hati dan ginjal
Reaksi 2 : berlangsung dalam mukus usus serta dalam jaringan adipose
b.    Gliserofosfat yang telah terbentuk bereaksi dengan 2 mol asil koenzim A membentuk suatu asam fosfatidat.
c.    Reaksi hidrolisis asam fosfotidat ini dengan fosfatase sebagai katalis dan menghasilkan suatu 1,2-digliserida.
d.    Asilasi terhadap 1,2-digliserida merupakan reaksi pada tahap akhir karena molekul asil koenzim A akan terikat pada atom C nomor 3, sehingga terbentuk trigliserida.
Batas rujukan bagi trigliserida plasma dalam keadaan puasa adalah 0,3 – 1,8mmol/l. Ini merupakan kombinasi trigliserida eksogen dan endogen yang sedang ditranspor. Konsentrasi ini tak cukup untuk mengubah transparansi plasma. Lipase pancreas terdapat di dalam plasma dalam aktivitas sangat rendah untuk mempunyai efek bemakna atas trigliserida yang bersikulasi (Baron, 2002).
Nilai normal trigliserida menurut ATP III (2004) adalah <150 mg/dL. Berikut ini adalah klasifikasi kategori trigliserida menurut ATP III (www.trigliseridaURL.com) :

Masalah – masalah klini pada trigiseria (Joyce, 1997) :
1.    Penurunan kadar : β-lipoproteinemia kongential, hipertiroidisme, malnutrisi protein, latihan.
2.    Peningkatan kadar : hiperlipoproteinemia, IMA, hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik, thrombosis serebral, sirosis alkoholik, DM yang tidak terkontrol, sindrom Down’s, stress, diet tinggi karbohidrat, kehamilan.
Kolesterol adalah hasil sintesis lemak darah oleh hepar. Kolesterol digunakan oleh tubuh untuk membentuk garam empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak dan untuk pembentukkan hormon oleh kelenjar adrenal, ovarium dan testis. Hormone tiroid dan estrogen menurunkan konsentrasi kolesterol. Kira-kira sepertiga dari orang-orang amerika memiliki nilai kolesterol dibawah 200mg/dl (Joyce, 1997).
HDL (High Density Lipoprotein) mengandung 20 % kolesterol, kurang dari 5% trigliserida, dan 50% protein dari berat molekulnya. HDL penting dalam pembersihan trigliserida dan kolesterol dari plasma karena HDL membawa kolesterol kembali ke hati untuk proses metabolism bukan untuk disimpan dalam jaringan lain. Konsentrasi HDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan incident rendah penyakit juantung koroner (Sloane, 2002).
Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik
sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl (
www.HDL.html).
Masalah-masalah klinis pada kolesterol (Joyce, 1997) :
1.    Penurunan nilai : hipertensi, kelaparan, malabsorbsi.
2.    Peningkatan kadar : hiperkolesterolemia, IMA, aterosklerosis, hipotiroidisme, diabetes mellitus tak terkontrol, sirosis bilier, pankreatektomi, kehamilan (trimester ketiga), stress berat, hiperlipoproteinemia tipe II, tipe III, tipe IV, siet tinggi kolesterol, sindrom nbefrotik.
Di dalam darah hanya ada 3 jenis lemak dasar, yaitu kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lemak yang tidak dapat larut dalam air (sedangkan darah kita terdiri dari air sebagai komponen utama), maka 3 bentuk lemak tersebut harus bercampur dengan zat pelarut untuk dapat beredar dalam darah. Zat tersebut adalah suatu jenis protein yang disebut Apoprotein (disngkat Apo). Senyawa lemak (gabungan dari 3 jenis lemak diatas) yang bergabung dengan Apo membentuk lipoprotein (LP). Jadi LP adalah kolesterol + trigliserida + fosfolipid + Apo.
Lipoprotein (LP) berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak dan komposisi Apo. Perbedaan tersebut membuat terdapat beberapa jenis LP yaitu HDL, LDL, IDL, VLDL, kilomikron dan Lp(a). Jadi harus dimengerti bahwa istilah HDL atau LDL dll itu adalah suatu bentuk gabungan kolesterol,
trigliserid, fosfolipid dan protein (Cak Majid, 2010).

B.   Nilai rujukan data klinis
Nilai Rujukan (Pearce, 2006)
Dewasa :        - 12-29 tahun           : 10 – 140 mg/dl
                   - 30-39 tahun           : 20 – 150 mg/dl
                   - 40-49 tahun           : 30 – 160 mg/dl
             - > 50    tahun          : 40 – 190 mg/dl
Anak : bayi                : 5-40 mg/dl,
anak 5-11 tahun      : 10-135 mg/dl

Serum Darah (Pearce, 2006)
Komposisi :
Air                                : 91,0 %
Protein                         : 8,0 % ( Albumin, globulin, protrombin, dan          fibrinogen)
 Mineral                  : 0,9 % (NaOH, Natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi)
Bahan organik        : glukose, lemak, urea, asam urat, kreatinin,   kholestrol dan asam amino.
Kegunaan                    : Sebagai absorban sampel.
Kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl  Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl  Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau lebih. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang didapat untuk laki-laki adalah 25 sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32 hingga 79 mg/100ml (Speicher ; 1996).
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang dibedakan dengan cara ultrasentrifugasi.  (Majid, 2010).
1) Kilomikron merupakan lipoprotein dengan berat molekul terbesar dan mengandung Apo—B48. Kandungannya sebagian besar trigliserida (80-95%) untuk dibawa ke jaringan lemak dan otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol (2-7%) untuk dibawa ke hati. Setelah 8-10 jam sejak makan terakhir, kilomikron tidak ditemukan lagi di dalam plasma. Adanya kilomikron sewaktu puasa dianggap abnormal.
2) Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) dibentuk dari asam lemak bebas di hati dengan kandungan Apo — B100. VLDL mengandung 55-80% trigliserida dan 5-15% kolesterol.
3) Lipoprotein densitas sedang (IDL) juga mengandung trigliserida (20-50%) dan kolesterol (20-40%). IDL merupakan zat antara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. IDL disebut juga VLDL sisa.
 4) Lipoprotein densitas rendah (LDL) merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar (40-5o%) untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah. Proses tersebut dinamakan aterosklerosis. Tingginya kolesterol-LDL (kol-LDL) bisa terjadi akibat kurangnya pembentukan reseptor LDL seperti pada kelainan genetik (hiperkolesterolemia familial), atau jenuhya reseptor LDL yang ada sehubungan konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh, tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi, dan eliminasi LDL. ,Jaringan yang banyak mengandung LDL adalah hati dan kelenjar adrenal. Peningkatan kadar kol-LDL di dalam darah akan menyebabkan metabolisme LDL terganggu.
5) Lipoprotein densitas tinggi (HDL) merupakan lipoprotein yang mengandung Apo AI dan Apo AII dengan kandungan trigliserida (5-10%) dan kolesterol (15-25%). HDL mempunyai efek antiaterogenik kuat sehingga disebut juga kolesterol baik. Fungsi utama HDL yaitu mengangkut kolesterol bebas yang terdapat dalam endotel jaringan perifer termasuk pembuluh darah, ke reseptor HDL di hati untuk dijadikan empedu dan dikeluarkan ke usus kecil untuk mencerna lemak dan dibuang berupa tinja. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer berkurang. Kadar HDL diharapkan tinggi di dalam darah. Namun, kadarnya rendah pada orang gemuk, perokok, penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol, dan pemakai pil KB.
  1. Interprestasi data klinis
Penurunan kadar :ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme, malnutrisi protein. Peningkatan kadar: hiperlipoproteinemia, hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik, DM: maksimal 150 mg / dl. Dalam suatu studi, kenaikan HDL sebesar 1% berarti menurunkan risiko penyakit jantung koroner arteri sebesar 2%. Dalam studi yang sama, partisipan dengan kadar kolesterol HDL tertinggi mengalami penurunan risiko penyakit jantung koroner setengahnya dibandingkan partisipan dengan kadar kolesterol HDL terendah. Berikut ini cara meningkatkan kolesterol "baik" HDL: Pasang Target Kadar kolesterol diukur dalam satuan miligram (mg) kolesterol per desiliter (dL) darah. Sebagian besar orang harus mencapai kadar 60 mg/dL atau lebih. Jika di bawah 40 mg/dL akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Pada pria, kadar kolesterol HDL rata-rata berkisar 40-50 mg/dL. Berterimakasihlah pada hormon wanita yang memberikan efek positif pada kolesterol HDL, Rata-rata wanita bervariasi, dengan kolesterol HDL berkisar 50 to 60 mg/dL. (Majid, 2010).

  1. Obat-obat dan makanan yang dipengaruhi
Obat-obat yang dapat menurunkan nilai trigliserida : Aam askorbt, kofibrat (Atromid-S), fenformin, metformin Obat-obat yang dapat meningkatkan nilai trigliserida : Estrogen, pl KB (Majid, 2010).
Kacang-kacangan  Kenari, almond dan kacang-kacangan lainnya dapat mengurangi kolesterol darah.Penelitian telah menunjukkan bahwa memakan beberapa kenari setiap hari dapat menurunkan kolesterol Anda sebanyak 27 persen. Menurut lembaga pengawasan obat dan makanan AS (FDA), memakan sekitar segenggam (42,5 gram) kacang almond, hazelnut, kacang tanah, pecan, kacang pinus, kacang pistachio dan walnut, dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Kandungan lemak Omega-3 dan antioksidan pada kacang-kacangan bekerja untuk merehabilitasi kerusakan arteri yang disebabkan oleh lemak jenuh. Teh hijau Penelitian di Jepang menemukan bahwa theanine pada teh hijau bermanfaat meningkatkan kolesterol baik dan mencegah pembentukan kolesterol jahat.Anda harus meminum minimal empat cangkir teh hijau bebas gula setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya. Tomat. Meminum dua gelas jus tomat sehari menurunkan kolesterol jahat dari tubuh Anda secara signifikan. Buah Anggur. Buah anggur merah meningkatkan kolesterol baik. Dianjurkan untuk minum dua gelas jus anggur setiap hari (http://majalahkesehatan.com)
E.   Fisiologi
Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang umumnya hidrofobik, tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut organik.Golongan-golongan yang secara biologis penting adalah lemak netral,lipid terkonjugasi,dan sterol. Lemak netral terdiri dari asam lemak (terutama oleat,linoleat,stearat,arakidonat, dan palmitat) dalam bentuk trigliserida (yaitu tiga molekul asam lemak teresterifikasi menjadi satu molekul gliserol) (Sacher ; 2004).
Kolesterol terdapat dalam jaringan dan dalam lipoprotein plasma,bisa sebagai kolesterol bebas atau tergabung dengan asam lemak rantai-panjang,sebagai ester kolesteril. Unsur disintesis dalam banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh lewat empedu sebagai garam-garam kolesterol atau empedu. Kolesterol merupakan prazat semua senyawa steroid dalam tubuh,seperti kortikosteroid. Kolesterol adalah hasil khas metabolisme hewan dan dengan demikian terdapat dalam segala makanan yang berasal dari hewan seperti merah telur, daging,hati dan otak (Murray,dkk ; 2009).
Setiap orang memiliki kolesterol dalam darahnya dimana 80% diproduksi oleh tubuh dan 20% dari makanan.
 Kolesterol terbagi menjadi (Sacher ; 2004).
1.  Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah.
2.  Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
3.  Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan kita.
Kolesterol dua sumber yaitu makanan dan sintesis endogen ditubuh. Kolesterol adalah konstituen penting dalam pembentukan membran se. Kolesterol juga banyak menuju sintesis asam empedu dan hormon steroid. Pada proses biologik normal,kolesterol mengalami sintesis, penguraian, dan daur ulang. Akibatnya, komponen  kolesterol dari makanan mungkin tidak penting untuk reaksi-reaksi metabolik esensial (Sacher ; 2004).
Kolesterol ditemukan pada setiap sel yang ada didalam tubuh,merupakan zat penting bagi pembentukan organ-organ yang ada didalam tubuh dan juga merupakan komponen penting dari semua jaringan tubuh manusia. Kolesterol digunakan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel yang sehat,misalnya digunakan untuk membangun membran sel,pembentukan hormon dan juga asam empedu,dimana asam empedu ini membantu tubuh dalam penyerapan dan pencernaan lemak-lemak yang ada (Graha ; 2010).
Kolesterol yang berada didalam tubuh berasal dari ( Graha ;2010) :
1.  Dari dalam tubuh itu sendiri. Proses dihati memproduksi kolesterol sekitar 80% dari total kolesterol yang ada didalam tubuh.
2.  Dari luar tubuh. Sekitar 20% kebutuhan kolesterol yang berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Kolesterol disintesis dalam hati dari asetil-koenzim A. Enzim 3-hidroksi-3-metil-glutaril koenzim A (HMG CoA) reduktase mengkatalisis tahap awal dalam sintesis kolesterol.Trigliserida dibentuk melalui ikatan tiga asam lemak dengan gliserol (Rubenstein,dkk ; 2005).
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan kolesterol dalam jaringan jiak terjadi peningkatan karena (1) pengambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor,misalnya LDL; (2) ambilan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh lintasan tidak diperantarai reseptor; (3) ambilan kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya akan kolesterolitu ole membran sel; (4) sintesis kolesterol; dan (5) hidrolisis ester kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase. Penurunan terjadi karena (1) aliran keluar kolesterol dari membran sel ke lipoprotein dengan potensial kolesterol rendah,khususnya HDL3 atau HDL nasen,yang digalakkan oleh LCAT (lesitin : kolesterol asil-transferase); (2) esterifikasi kolesterol oleh ACAt (asel-KoA:kolesterol asiltransferase) dan (3) penggunaan kolesterol untuk sintesis senyawa-senyawa steroid lainnya dalam hati (Murray, dkk ; 2009).
Trigliserida masuk kedalam jaringan darah dalam 2 bentuk yaitu (Graha ; 2010) :
1.     Sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus setelah makan makanan berlemak
2.     Sebagai VLDL (Very low Density lipoprotein) yang dibentuk oleh hati dengan bantuan insul;in dari dalam tubuh.
Nilai rujukan untuk kadar kolesterol total dan trigliserida serum dan plasma,sesuai dengan usia dan jenis kelamin, yang merupakan hal yang layak untuk menyelidiki etiologi hiperlipidemia bila kadar kolesterol total atau trigliserida serum meningkat diatas 90 persen. Bahkan upaya menurunkan kadar yang masih dalam batas-batas nilai rujukan dapat membantu menetapkan resiko.Kolesterol HDL serum,sebagai faktor resiko,hendaknya dievaluasi jika kadarnya rendah. Rentang nilai rujukan kolesterol HDL yang didapat untuk laki-laki adalah 25 sampai 65 mg/100 ml; untuk wanita,32 hingga 79 mg/100ml (Speicher ; 1996).
Trigliserida diluar hati, dan berada didalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah,otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hati di metabolisasikan menjadi kolesterol LDL (Graha ; 2010).
Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) yang kaya trigliserida disintesis dalam hati dan menurunkan kadar trigliserida dari sirkulasi untuk membentuk lipoprotein densitas menengah (IDL). IDL memiliki waktu paruh yang singkat ( <30 menit) dalam sirkulasi. IDL bisa diambil oleh hati atau mengalami penurunan kadar trigliserida lebih lanjut untuk membentuk LDL yang memiliki waktu paruh beberap hari. LDL bisa mengantarkan kolesterol kejaringan,sebagian melaui interaksi dengan reseptor LDL dipermukaan sel. Lipoprotei a mirip dengan LDL, namun mengandung apoprotein a,yang secara struktural mirip dengan plasminogen. Selain merupakan sumber kolestero,lipoprotein a mungkin juga turut berperan dalam fibrinolisis (Rubenstein, dkk ; 2005).
HDL didintesis dalam usus dan hati yang memiliki kandungan apoprotein yang relatif tinggi. HDL mendapat kolesterol dari lipoprotein lain dan sel-sel lain. Oleh karenanya, LDL adalah bentuk kolesterol utama dalam darah,dan VLDL adalah bentuk utama dari trigliserida serum saat puasa (Rubenstein,dkk ; 2005).


F.    Patofisiologi
Kadar trigliserida yang meningkat dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah yang disebut ARTERI. Keadaan ini disebut “Atherosclerosis”, yang meningkatkan resiko stroke, serangan jantung.Hipertrigliseridemia sering sebagai petanda ada penyakit lain, dapat pula meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke. Kegemukan, meningkatnya lingkar perut karena bertambahnya lemak dipinggang dan dikenal sebagai “metabolic syndrome” yang disertai tekanan darah tinggi, diabetes dan kadar hormon trioid yang rendah ( hipotiroidi ), penyakit hati ( liver disease ), ganggua ginjal atau suatu kelainan genetik yang jarang dimana ada kelainan cara tubuh anda mengubah lemak menjadi energi (Rubenstein,dkk ; 2005).
Ateriosklerosis, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri.Dikenal 3 bentuk arteriosclerosis yaitu aterosklerosis, arterioskleriosis Monckeberg dan arteriolosclerosis. Aterosklerosis adalah bentuk arteriosclerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, ditandai dengan terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag.Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan sedang yaitu pembuluh serebral, vertebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di tungkai (Ganiswarna, 1995)


BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.   Alat dan bahan
1.    Alat yang Dipakai
kuvet, mikropipet, pipet tetes, rak tabung, spektrofotometer,  Sentrifuge, tabung reaksi, tabung sentrifuge.
2.    Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu aquadest, darah, mikropipet, dan reagent RGT.
B.   Pengambilan specimen (Kidhri, 2004)
Adapun cara pngambilan specimen darah :
·         Masukkan jarum dengan sudut 15-30 derajat saat menusuk kulit dan vena.
      Pegang lengan pasien dengan ibu jari di atas dan jari-jari yang lain memegang di bawah.
      Dengan ibu jari, tarik dengan kencang kulit di bawah daerah yang akan ditusuk untuk menjangkar vena agar tidak bergerak atau oleng.
      Dengan gerakan yang halus, secepatnya tusukkan jarum, lereng menghadap ke atas.
      Hentikan gerakan maju jarum ketika dirasakan tahan, yang menandakan ujung jarum telah masuk ke dalam vena.
      Spesimen diambil sebanyak 5 ml dari masing-masing probandus.
C.   Metode pengujian spesimen (Kidhri, 2004)
Pemeriksaan Trigliserida
1.    Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dimasukkan darah kedalam tabung sentrifunge, disentrifunge selama 15 menit pada kecepatan 6000 rpm, Diambil serum darah, lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2.    Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 µL aquadest kedalam kuvet, ditambahkan 1000 µLreagen RGT,diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit, lalu diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjan ggelombang 546 nm.
3.    Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 µLlarutan standar kedalam kuvet, ditambahkan 1000 µL reagen RGT , diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit, diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
4.    Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 µLaquadest kedalam kuvet, ditambahkan 1000 µL reagen RGT,diinkubasi pada suhu 25oC selama 20 menit, Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.


















BAB IV
TINJAUAN HASIL PRAKTIKUM
A.   Perhitungan Data klinis
Kelompok I   
Kelompok II
Kelompok III
Kelompk IV
B.   Pembahasan
Pemeriksaan Laboratorium mutlak dilakukan dimana analisis dilakukan pada berbagai cairan tubuh atau spesimen jaringan untuk mendapatkan informasi nilai klinis pada diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit serta ilmu dasar yang memerlukan pemahaman yang baik tentang fisiologis dan proses biokimia tubuh dalam keadaan normal dan terjadi penyakit merupakan kimia klinik.
Didalam tubuh manusia terdapat yang namanya darah yang merupakan bagian terpenting dari manusia yang memiliki fungsi utama dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah adalah sebagian besar dilaksanakan oleh plasma dan berbagai konstituennya dimana plasma terdiri atas air, elektrolit, metabolit, nutrient, protein dan hormon.
Didalam tubuh juga terdapat trigliserida yang merupakan substansi lemak lain dalam darah yang dapat mempengaruhi risiko terkena penyakit jantung. Sebagian besar lemak dalam makanan dan dalam tubuh anda berada dalam bentuk trigliserida.Kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan risiko penyakit jantung, demikian juga dengan kolesterol. Peningkatan trigliserida dapat disebabkan oleh kelebihan berat badan ( obesitas ), aktivitas fisik, merokok, komsumsi alcohol berlebihan dan diet tinggi karbohidrat, kelainan genetik dan lain sebagainya. Orang dengan trigliserida tinggi biasanya memiliki nilai LDL ( kolesterol jahat ) yang tinggi dan nilai HDL ( kolesterol baik ) yang rendah dan nilai kolesterol total yang tinggi.
Kolesterol ini terdapat dalam jaringan dan dalam lipoprotein plasma, bisa sebagai kolesterol bebas atau tergabung dengan asam lemak rantai-panjang, sebagai ester kolesteril. Unsur kemudian disintesis dalam banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh lewat empedu sebagai garam-garam kolesterol atau empedu. Kolesterol merupakan prazat semua senyawa steroid dalam tubuh, seperti kortikosteroid atau Kolesterol juga adalah hasil khas metabolisme hewan dan dengan demikian terdapat dalam segala makanan yang berasal dari hewan seperti merah telur, daging, hati dan otak Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan dibagi menjadi beberapa yaitu : LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Totalkolesterol dan Trigliserida. LDL merupakan kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya.HDL merupakan kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya kolesterol ini akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu
Dalam pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida) dilakukan setelah berpuasa sepanjang malam. Beberapa tes memungkinkan kolesterol LDL dapat dihitung. Kenaikan trigliserida merupakan faktor umum dan risiko penyakit jantung coroner.
Interpretasi data untuk trigliserida adalah Penurunan kadar :ß-lipoproteinemia kongenital, hipertiroidisme, malnutrisi protein.Sedangkan peningkatan kadar : hiperlipoproteinemia, hipertensi, hipotiroidisme, sindrom nefrotik, trombosis serebral, sirosis alkoholik, DM, IMA.
Interpretasi data untuk HDL adalah Peningkatan Kadar : Hiperlipoproteinemia, IMA, hipotiroidisme, DM, sindrom nefrotik, eklampsia, diet tinggi lemak.
Tujuan dilakukan pengujian trigliserida ini adalah untuk mengetahui keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab penyakit–penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm. Penyakit arteri yang dimana Ateriosklerosis, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Dikenal 3 bentuk arteriosclerosis yaitu aterosklerosis, arterioskleriosis Monckeberg dan arteriolosclerosis.Aterosklerosis adalah bentuk arteriosclerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, ditandai dengan terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid dan lipofag.Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan sedang yaitu pembuluh serebral, vertebral, koroner, renal, aorta dan pembuluh di tungkai
Adapun nilai– nilai rujukannya adalah sebagai berikut:
Kadar kolesterol darah total adalah Di bawah 200: baik, jika diantara 200 sampai 239: batas atas, beresiko sedang, di atas 240: risiko tinggi terkena penyakit jantung & stroke.
Kadar trigliserida yaitu untuk usia 12-29 tahun 10-140 mg/dl, usia 30-39 tahun 20-150 mg/dl, usia 40-49 tahun 30-160 mg/dl, >50 tahun 40-190 mg/dl.
Sebelum dilakukan pengujian dengan mengikuti metode pengujian pertama yang dilakukan terlebih dahulu adalah darah disentrifuge, hal ini dilakukan untuk memisahkan antara serum dan plasma darah. Namun perlu ada pengontrolan.
Kemudian yang diambil adalah serumnya setelah darah disentrifuge, alasan yaitu pengambilan serum karena di bagian serum itu terdapat asam lemak dalam hal ini trigliserida dan albumin dan apabila bagian yang mengendapnya diambil sulit untuk dibaca oleh alat spektrofometer oleh sebab itulah diambil serumnya. Pada pengkuran kadar trigliserida dan kolesterol digunakan metode spektrofotometer sebab spektofotometer merupakan instrument yang digunakan untuk pengujian kuantitatif atau untuk menetapkan kadar suatu sampel. Dan sampel darah yang akan ditetapkan kadarnya mengandung senyawa-senyawa yang memiliki panjang gelombang sinar tampak. Oleh karena itu spektrofotometer mudah untuk menginterpretasikan kadarnya.
Hasil yang diperoleh pada pengujian untuk pemeriksaan trigliserida adalah specimen trigliserida dari darah kelompok satu 634 mg/L lebih dari nilai rujukan yaitu 10-140 gr/dl sehingga probandus pada kelompok satu memiliki trigliserida (kolesterol) yang tidak normal, kelompok dua 134,7 mg/L hal ini dinyatakan normal karena dibawah nilai rujukan yaitu 10-140 gr/dl, kelompok tiga 54,1 mg/L juga dinyatakan normal, dan kelompok IV 186,1 mg/L dinyatakan tidak normal. sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 dan II ada yang dapat berpotensi mengalami hiperlipoproteinemia, hipertensi, dan diabetes melitus dari hasil kadar trigliserida serum yang diperoleh sedangkan kelompok III dan IV tidak mengalami hiperlipoproteinemia, hipertensi, dan diabetes melitus dari hasil kadar trigliserida serum yang diperoleh.
Adapun faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya kesalahan interpretasi data yaitu ketidak tepatanya dalam pengukuran sampel dan reagenya. Bisa jadi pada saat darah disentrifuge dengan tidak sengaja pecah sehingga serumnya rusak. Selain itu kurang terpisahnya antara serum dan plasma hasil sentifuge.




BAB V
                                                        PENUTUP
A.   Kesimpulan
Hasil yang diperoleh pada pengujian untuk pemeriksaan trigliserida dengan nilai rujukanusia 12-29 tahun yaitu 10 – 140 mg/dladalah specimen trigliserida dari darah kelompok satu 634 mg/dL, kelompok dua 134,7 mg/dL, kelompok tiga 54,1 mg/dL juga dinyatakan normal, dan kelompok IV 186,1 mg/dL sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok I dan IV ada yang dapat berpotensi mengalami hiperlipoproteinemia, hipertensi, dan diabetes melitus dari hasil kadar trigliserida serum yang diperoleh sedangkan kelompok II dan IIInilai trigliseridanya menunjukkan angka normal.
B.   Saran
Dalam melakukan pengujian perlu adanya ketelitian dan kecermatan serta keterampilan pada saat sentrifuge maupun pengukuran absorben pada spekrofotometer.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim Indonesia : Makassar

Cak Majid, 2010. Ilmu Pemantapan Serum. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.
Ganiswarna G. Sulistia. 1995. “Farmakologi dan Terapi Edisi 4”. UI Press. Jakarta.
Graha, Chairinniza. 2010. Question & Answer : Kolesterol. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Kidhri Muh, 2004.Biomedik 1”. Universitas Muslim Indonesia : Makassar Kee, J.L. 1997. “Pemeriksaan Laboratorium Dan Diagnostik”. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta Setiadi, 2007Sacher, Ronal. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edis 11.Buku kedokteran  EGC. Jakarta.

Murray,Robert K,dkk. 2009. Biokimia Harpe Edisi 27. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Pearce, Evelyn, 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rubenstein, David,dkk. 2005. Kedokteran Klinis. Erlangga. Jakarta.
Sitti,, Fadliah, 2011. Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.
Speicher,Carl E. 1996. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

(http://majalahkesehatan.com/15-makanan-yang-menurunkan-kadar kolesterol/).
Baron. 2002. Kapita Selekta Patologi Klinik. EGC Kedokteran : Jakarta
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. DEPKES RI : Jakarta
Ditjen POM. 1995 Farmakope Indonesia Edisi IV. DEPKES RI : Jakarta
Ganiswara. 2000. Farmakologi dan Terapi Ed. 5. UI. Press : Jakarta
Guyton. 2003. Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.

Joyce. 1997. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik Edisi II. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.

Sloane. 2001. Anatomi dan Fisiologi Manusia Untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.